Pelaksanaan TOEIC

The Test of English International Communication atau TOEIC pada awalnya digunakan sebagai ujian di North American Business, hingga kemudian berkembang pada awal tahun 1970-an di beberapa sekolah Jepang. TOEIC dirancang dengan tujuan untuk menguji kemampuan berbahasa Inggris seseorang yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utamanya, yang berisi tes kemampuan berkomunikasi bahasa Inggris di ranah dunia pekerjaan. Dengan kata lain sertifikat TOEIC dibutuhkan sebagai syarat untuk melamar pekerjaan di luar negeri atau melamar di perusahaan multinasional di Indonesia. TOEIC yang berfungsi sebagai data penunjang bahwa kemampuan bahasa Inggris yang dimiliki cukup memadai. Oleh karena itu, TOEIC dianggap sebagai modal utama dalam memasuki dunia kerja.  Hingga detik ini tercatat lebih dari 10.000 perusahaan di lebih dari 120 negara mempertimbangkan kompetensi bahasa Inggris seseorang yang diujikan melalui TOEIC.

Dalam pelaksanaannya, TOEIC digelar dengan dua metode uji yakni TOEIC Listening dan Reading Test (tes mendengar dan membaca), serta TOEIC Speaking and Writing Test (tes berbicara dan menulis). Melihat beragamnya metode yang diujikan, tak heran bila soal uji berjumlah kurang lebih 200 soal. Pertanyaan-pertanyaan yang diujikan berdasarkan pada dunia kerja seperti sales dan marketing, pertemuan, pembuatan janji, bersosialisasi, dan keperluan dinas bisnis.

Di Indonesia sendiri, sudah banyak perusahaan yang menjadikan TOEIC sebagai syarat kualifikasi mereka. Oleh sebab itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui International Test Center (ICT) mendorong para pelajar di seluruh negeri untuk mengikuti tes berbahasa Inggris ini. Sebagai contoh, di DKI Jakarta sudah banyak sekali sekolah yang menyiapkan peserta didiknya dengan TOEIC untuk memasuki dunia kerja. Salah satunya yakni SMK Negeri 4 Jakarta yang menyertakan siswa dan gurunya untuk mengikuti TOEIC.

Dalam TOEIC yang dilaksanakan pada hari Senin, 5 September 2022 kemarin, SMK Negeri 4 Jakarta menyertakan tiga guru dan 64 siswanya yang berasal dari berbagai kompetensi keahlian untuk mengikuti tes berbahasa Inggris ini. Sebelumnya diketahui juga bahwa SMK Negeri 4 telah menyiapkan secara aktif dan intensif para peserta TOEIC sebelum pelaksanaan TOEIC dimulai.

Tujuan pelaksanaan TOEIC bagi siswa yakni untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris siswa sebagai salah satu syarat mempersiapkan siswa memasuki dunia usaha dan industri. Sementara itu, pelaksanaan TOEIC bagi guru memiliki tujuan untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris guru dalam rangka mengembangkan kemampuan profesional guru.(Hilda NM)

Tinggalkan Balasan