Jakarta – Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2013 Provinsi DKI atau ‘PRJ Monas’ menyuguhkan beberapa produk berteknologi tinggi seperti produk otomotif. Misalnya karya siswa SMKN 4 Jakarta menampilkan mobil Esemka Bima, yaitu mobil truk mini dengan bahan bakar diesel dengan hidrogen hybrid.
Ahmad Dasuki (17), salah satu siswa SMKN 4 Jakarta yang juga ikut merakit mobil Esemka ini mengaku, mobil ini diciptakan sebagai salah satu wujud mengembangkan mobil nasional di Indonesia. Esemka sebelumnya sudah dikembangkan oleh siswa SMK di Solo.
Mobil yang bahan bakarnya merupakan percampuran 2 bahan bakar antara solar dengan hybrid hidrogen ini dibanderol dengan harga Rp 132 juta per unitnya.
“Ini harganya Rp 132 juta on the road, sudah termasuk surat jalannya. Ini kan diesel bahan bakarnya solar. 1 liter solar bisa 32 Km dengan hybrid hidrogen. Mesinnya 1800 cc. Ini sudah lulus uji coba, pernah diuji coba dari Jakarta ke Solo dan berhasil,” kata Ahmad kepada detikFinance, di acara Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2013 Provinsi DKI , di Silang Monas, Jakarta, Minggu (16/6/2013).
Ia menjelaskan, mobil ini dirakit oleh siswa-siswa SMKN 4 Jakarta Utara jurusan otomotif dan ototronik.
Menurutnya, selain sebagai pengembangan mobil nasional di Indonesia, mobil Esemka truk mini ini diciptakan sebagai pembelajaran bagi siswa untuk bisa menghasilkan produk bernilai tambah.
“Ini buat pembelajaran kita, 1 unit dirakit 1 bulan sambil merakit sambil meneliti,” katanya.
Ahmad menyebutkan, mobil Esemka jenis Bima ini diciptakan atas kerjasama pihak SMKN 4 Jakarta dan PT Focus yang merupakan perusahaan manufaktur asal China yang lokasi pabriknya terletak di Cikarang, Jawa Barat.
“Komponen, sparepart kerjasama dengan PT Focus, komponen dari mereka, perakitan kita,” kata Ahmad.
Rencananya, mobil Esemka ini akan diproduksi massal. Namun, untuk saat ini pihaknya belum akan memasarkannya karena masih perlu penyempurnaan.
“Kita masih merakit, pasokan dari pabrik belum bisa secara massal masih sedikit jumlahnya, target belum tahu karena mobil ini masih perlu modifikasi. Minitruck ini buat mengangkut barang selain irit, tangguh, mesinnya awet. Bahan bakar yang digunakan untuk pengujian emisi kendaraan yaitu Pertamina dex
lebih buat niaga dan usaha beda dengan Esemka Solo,” paparnya.
Untuk itu, pihaknya masih perlu dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah untuk terus mengembangkan mobil Esemka ini.
“Masih nunggu dukungan masyarakat dan pemerintah. Mulai rakit sudah lama kurang lebih dari 2 tahun lalu. Masyarakat belum terlalu mengenal makanya kita memperkenalkan lewat pameran-pameran,” kata Ahmad.
sumber : detik.com