Yayang Octavian Sosok Profil Pelajar Pancasila

Keterbatasan fisik bukanlah penghalang bagi seorang penyandang disabilitas untuk dapat hidup dengan mandiri. Mereka juga memiliki hak serta kesempatan yang sama dengan masyarakat pada umumnya. Bahkan, keterbatasan fisik yang mereka miliki juga tak menjadi penghalang mereka untuk meraih prestasi dan mimpi. Saat ini sudah banyak difabel sukses yang unjuk gigi akan kemampuannya. Mereka bangkit melawan cibiran dan ujaran yang diterima dari orang lain yang kurang mengerti keadaan mereka. Mereka menjadikan hinaan dan ujaran kebencian yang mereka terima sebagai pecutan semangat untuk menggapai impian yang sudah lama menjadi dambaan. Seperti yang dialami oleh siswa SMKN 4 Jakarta Yayang Oktavian, Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan.

Yayang merupakan siswa difabel dengan keterbatasan fisiknya. Yayang nyatanya bisa menjadi sosok inspiratif bagi orang-orang di sekitarnya yang masih merasa kurang bersyukur dan percaya diri dalam kehidupannya. Pelajar kelahiran 2004 yang sekarang duduk di bangku kelas 12, SMKN 4 Jakarta ini, mampu membuktikan semangatnya dalam belajar. Setiap pagi, dengan penuh semangat dan tekad yang kuat, Yayang bergegas dan bersiap berangkat ke sekolah untuk menggali ilmu demi meraih mimpinya sejak kecil. Diketahui juga bahwa Yayang Oktavian yang memilih Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan di SMKN 4 Jakarta ini sedari kecil memiliki cita-cita menjadi programmer. Demi menggapai impiannya itulah, ia belajar dengan tekun.

Beruntungnya, Yayang dikelilingi oleh hal-hal baik dalam hidupnya. Mulai dari teman teman yang dengan sabarnya mendukung, menggendong, dan mendorongnya dengan kursi roda menuju ke kelas. Hingga ibunya yang selalu sabar merawat sejak kecil dan mengantarnya berangkat ke sekolah setiap pagi. Perjuangan sang ibu yang mengurus Yayang seorang diri tanpa bantuan seorang ayah pun patut diacungi jempol. Dengan penuh kasih sayang, sang ibu dengan cepat dan cekatan mempersiapkan serta mengantar buah hatinya tersebut untuk menggali ilmu di sekolah. Melihat ketulusan hati sang ibu serta kegigihan Yayang, patut menyadarkan kita akan rasa bersyukur dan pantang menyerah dalam kehidupan, sehingga ke depannya kita dapat menjalani kehidupan yang kita jalani dengan lebih baik dan bijaksana. (Tim Medsos)

Tinggalkan Balasan