KIR 4, Jakarta – Tepat tanggal 19 September Indonesia memperingati Rapat Raksasa IKADA. Rapat Raksasa Lapangan Ikada terjadi pada 19 September 1945, saat Soekarno memberikan pidato singkat di hadapan ribuan rakyat di Lapangan Ikada dalam rangka memperingati 1 bulan proklamasi kemerdekaan. Di berbagai tempat, masyarakat dengan dipelopori para pemuda menyelenggarakan rapat dan demonstrasi untuk membulatkan tekad menyambut kemerdekaan. Di Lapangan Ikada (Ikatan Atletik Djakarta) Jakarta pada tanggal 19 September 1945 dilaksanakan rapat umum yang dipelopori Komite Van Aksi.
Upacara yang diadakan di Lapangan Kantor Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara sebagai rasa Nasionalisme kita menjunjung semangat para pemuda saat itu. Tepat pukul 07.30 WIB upacara dilaksanakan terlihat barisan yang rapih mulai dari Bapak/Ibu yang lengkap memakai seragam korpri, dan siswa-siswi memakai seragam pramuka(19/9/2017). Para undangan seperti siswa-siswi dari SMA di Jakarta Utara yang telah ditunjuk untung mengikuti upacara. Upacara yang berlangsung sebagai Inspektur Upacara yaitu Bapak Drs.Husein Murad, M.Si Beliau Walikota Jakarta Utara. Turut menjadi pengisi acara yang telah ditugaskan oleh Bapak Waikota seperti Paduan Suara dari SMA Negeri 80 dan Marching Band dari SMK Negeri 4 Jakarta. Tak disangka kali ini SMK Negeri 4 Jakarta diberikan kesempatan dan kepercayaan untuk bertugas sebagai pengiring jalannya upacara oleh tim Marching Band SMK 4. Ini pengalaman pertama SMK 4 karena Marching Band baru dibentuk tiga bulan yang lalu yang dipersiapkan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia di SMK Negeri 4 Jakarta. Tapi SMK 4 diberikan kepercayaan untuk bertugas sebagai pengisi acara oleh Bapak Walikota Jakarta Utara..
Dari amanat yang disampaikan oleh Inspektur Upacara Ia menjelaskan, Rapat Raksasa IKADA pada 19 September 1945 dilaksanakan sebagai ungkapan aspirasi pemuda Jakarta, yang tidak sabar menunggu pemindahan kekuasaan dari tentara Jepang kepada Bangsa Indonesia. Seperti yang tercantum dalam teks proklamasi bahwa, pemindahan kekuasaan dilaksanakan secara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, yang meneguhkan sikap bangsa Indonesia saat itu, bahwa NKRI bukan negara hadiah atau boneka Jepang. “Bahwa Pemerintah Republik Indonesia adalah pemerintah yang sah, yang legitimate, didukung oleh seluruh rakyat Indonesia yang tidak sudi terjajah kembali,” ujarnya. Diungkapkannya, pekikan kata “merdeka” yang diucapkan Bung Karno saat itu, disambut dengan gegap gempita oleh massa yang berkumpul. Dalam pidato singkatnya, Bung Karno berpesan agar massa tetap tenang, menyerahkan penyelesaian masalah kenegaraan kepada presiden dan kabinet. Setelah mendengar pesan itu, massa dengan tertib membubarkan diri, meskipun sempat terjadi ketegangan antara massa dengan tentara Jepang. “Pernyataan sikap spontan dan tegas yang kita peringati setiap tahun ini, harus membangkitkan semangat warga Kota Jakarta dan seluruh elemen bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan,” terangnya. Makna peristiwa Rapat Raksasa Ikada, lanjutnya, harus menjadi momentum dalam mengatasi ancaman terhadap wibawa negara, keberagaman yang suatu saat dikhawatirkan terkoyak, munculnya intoleransi dan krisis kepribadian bangsa. Namun hal itu tidak akan terjadi apabila kita memahami dan senantiasa mengamalkan nilai-nilai empat pilar kebangsaan yaitu Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
“Tim Marching Band SMK 4 bersyukur sudah dipercayakan bisa tampil dengan baik melaksanakan tugasnya mengikuti Upacara Rapat Rakasasa IKADA ini adalah pengalaman baru terutama mereka siswa-siswi SMK 4, semoga untuk kedepannya mereka tim Marching Band bukan hanya bertugas di Walikota saja tetapi bisa tampil di acara-acara besar” Ucap Bapak Yudi sebagai Pembina Seni. Tim Marcing Band ini dapet latihan khusus oleh SUDIN Pemadam Kebakaran yaitu Bapak Mursid dana Bapak Anggo. Bapak Anggo pu ternyata salah satu alumni SMKN 4 jadi selama proses latihan siswa-siswi senang merasa sebagai kakak seniornya. “Saya sangat senang punya pengalaman baru bisa bertugas mengiringi jalannya upacara sebagai Marching Band, apalagi bisa salaman dengan Bapak Walikota Jakarta Utara salah satu kebanggan untuk saya” Ucap salah satu tim Marching Band. Tidak hanya itu, disela-sela istirahat tim Paduan suara memberikan kesan dan pesan telah bertugas selama upacara “ Upacara tadi cukup bagus dan lancar kami berusaha dengan baik membawa nama baik sekolah, dan berharap tahun dengan bisa mengikuti upacara seperti ini di Walikota” Ucap perwakilan padus oleh Michelle dan Giovani. Di akhir acara Bapak Walikota langsung menemui tim Marching Band untuk memberikan selamat dan kami pun berfoto dengan Bapak Walikota. Sebagai rasa terimakasihnya kami diajak terutama para petugas untuk menikmati sarapan bersama.dengan Bapak Walikota.(Asep)