BANDUNG – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberlakukan tiga pola penerimaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di 2014.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, saat launching program SNMPTN, di Hotel Grand Preanger, Bandung, Rabu (11/12/2013) malam.
“Pertama berdasarkan prestasi akademik siswa, seperti rapor, hasil UN, dan prestasi yang lain. Kedua, biaya ditanggung pemerintah. Ketiga, minimal 50 persen kuota daya tampung setiap PTN/program studi (prodi),” jelas dia.
Dibeberkan Nuh, sistem penilaian untuk SNMPTN menggunakan tiga indeks atau faktor, yaitu siswa, sekolah, dan wilayah. Penilaian selanjutnya melalui indeks siswa dengan indikator, yaitu nilai rapor, kelengkapan nilai rapor.
“Serta pencapaian nilai pelajaran dibanding Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), nilai UN, dan prestasi lainnya,” papar Nuh.
Banyaknya jumlah lulusan sekolah menengan atas sebesar dua juta lebih, membuat pemerintah harus mengantisipasi dan memfasilitasi calon mahasiswa baru (maba) agar mudah melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Tugas kita itu memfasilitasi agar mereka lulus, dengan mudah melanjutkan ke perguruan tinggi. Paling tidak kita membuka kesempatan yang sama, prinsip inilah yang kita pegang. Jangan sampai siswa yang di daerah tidak bisa melakukan itu, saya ingin memberikan kesempatan bagi mereka untuk masuk ke PTN secara sama,” pungkas dia. (ade)
sumber : http://kampus.okezone.com