KIR 4, Jakarta – Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tahun 2018 sudah ditunggu-tunggu oleh para pelajar di Indonesia. Suatu perlombaan yang bergengsi di dunia pendidikan yang pemenangnya nanti akan pergi berkompetisi ke tingkat Nasional.
Perlombaan yang akan diikuti oleh siswa dikalangan SMK membuat para siswa khususnya di DKI Wilayah 2 mempersiapkan diri untuk bisa ikut mewakili tiap masing-masing sekolah. Ada perbedaan FLS2N kali ini yang biasa berlokasi di SMK Negeri 36 Jakarta, sekarang berlokasi di SMK Perguruan Cikini sebagai tempat perlombaan tersebut. Bidang perlombaan yang akan diikuti siswa meliputi: menyanyi solo, solo gitar klasik, tari tradisional, teater, film pendek, dan musik tradisional daerah.
Kegiatan yang dilakukan meliputi tahap Technikal Meeting dan tahap perlombaan yang diadakan selama 2 hari 29-30 Maret 2018. Para panitia yang terlibat dalam FLS2N kali ini dari guru-guru seni budaya di tiap sekolah-masing-masing. Rabu sekitar pukul 07.30. WIB para peserta sudah berkumpul di lapangan olahraga SMK Cikini, kegiatan ini akan dibuka oleh Bapak Dudung Durakhim dari Sudin Wilayah II (30/3/2018). Terlihat wajah optimis dari para peserta untuk siap bersaing menjadi pemenang FLS2N 2018. Mereka pun didampingi oleh guru masing-masing sekolah. “Perlombaan yang diikuti oleh SMKN 4 hampir semua perlombaan ikut berpartisipasi, namun para peserta lebih banyak dari eskul Kesenian” Ujar Bapak Asep selaku guru pembimbing dari SMKN 4 saat diwawancarai.
Setelah perlombaan berjalan sampai selesai, para peserta menunggu hasil pengumuman sekitar pukul 15.30 WIB, sekaligus penutupan perlombaan FLS2N. Peserta makin gelisah menunggu nama mereka kesebut untuk jadi juara. Akhirnya panitia mengumumkan pemenang tiap lomba dan perwakilan dari SMKN 4 Jakarta berhasil membawa piala juara 1 lomba solo gitar klasik, juara 3 lomba film pendek, dan juara 3 lomba tari tradisional. “Alhamdulilah FLS2N kali ini kami perwakilan dari film pendek berhasil naik dapat juara 3, tahun lalu kami hanya harapan” ujar Sastyo peserta film pendek. Dalam film pendek tahun lalu kami banyak belajar dari kekurangan dan memperbaiki di tahun sekarang, usaha dan kerja tim sangat dibutuhkan agar film pendek yang ditayangkan bukan hanya sebagai hiburan tapi bisa mendapatkan pesan moral dari isi film tersebut. (Raihan)